SINODE GKO

GKO Silo Timika

JL. Leo Mamiri, Samping PLN Timika, Papua

081226812212, 081248043049, 081248411190 / gkosilotimika@gmail.com


Sejarah Singkat

Jauh sebelumnya, ada sebuah Persekutuan Doa, yang setiap hari Sabtu mereka berdoa di rumah keluarga Bpk. Welem Pupella di belakang Polsek Mimika Baru, mereka itu antara lain: ibu Ros Tamtalahitu (Almh), ibu Pnt. Costansa Manuputty (Almh), ibu Yvonne Latue, ibu Deby Pupella dan ibu Tapilatu, sesekali hadir beberapa ibu lainnya. Selain berdoa untuk daerah tempat tinggal mereka, mereka juga berdoa untuk Gereja-gereja, Yayasan-yayasan penginjilan dan lain-lain. Yang menjadi pokok doa khusus mereka adalah bagaimana harus lahir sebuah Gereja baru yang mereka impikan. Mereka tidak tahu siapa yang akan menggerakkannya, dan bagaimana cara lahirnya, mereka hanya berdoa dan berdoa.

Tiba-tiba Tuhan memakai Pdt. Oktavianus Latue dan ibu Yvonne Latue, Dkn. Rony Maelissa, Pnt. Piter Muskita, Pnt. Welem Tapilattu, Pnt. Costansa Manuputty, dan Dkn. Nely Mairuhu sebagai penggeraknya, maka lahirlah sebuah Gereja baru sebagai jawaban atas doa mereka. Gereja itu semula diberi nama Gereja Protestan di Indonesia bagian Timur (GPIT). Tetapi nama ini mempunyai kesamaan dengan nama Gereja lain di Papua, maka kami diminta untuk menggantikan nama (GPIT) itu. Hanya karena penggantian nama itu Bpk Wanmaly dari Kantor Departemen Agama Propinsi Papua, Bidang Agama Kristen Protestan turun mengatasinya. Beliau mengusulkan supaya GPIT ditambah huruf K, sehingga menjadi nama GKPIT sedangkan nama SILO baru ditambahkan kemudian. 

Menurut penjelasan Pdt. Oktavianus Latue, nama Silo terinspirasi ketika satu saat beliau menonton video yang diputar oleh saudara Marthen Ruhulessin di kediamannya di Kompleks Timor tentang terbakarnya Gereja Silo di Ambon pada waktu kerusuhan Ambon. Dari sinilah beliau terinspirasi untuk memberi nama kepada Gereja yang baru itu dengan nama Silo atau lengkapnya GKPIT JEMAAT SILO. Dengan alasan pikiran yang sederhana, bahwa gereja ini akan dijadikan tempat doa bagi orang yang datang dari Timur dan Barat, Utara dan Selatan. Tempat dimana orang dapat membawa pergumulan pribadi dan keluarga. Kemudian Pdt. Oktavianus Latue meminta tolong kepada mantan rekan kuliahnya Pdt. Nimrot Rajagukguk di Malang-Jawa Timur untuk mencari pengertian nama Silo. 

Beginilah pengertian Silo;

Silo adalah sebuah kota di tanah Palestina yang diundikan menjadi bagian dari Suku Efraim. Kota ini direbut dari orang Kanaan oleh orang Israel dibawah kepemimpinan Yosua dan menjadi milik Israel seharusnya turun temurun. Tetapi dalam peperangan Timur tengah sejak tahun 60an, hingga ketegangan berkepanjangan antara Palestina dan Israel sampai sekarang ini, daerah Silo ini telah diserahkan oleh Israel kepada Palestina yang kini disebut Kota Ramallah di West Bank. Jadi orang Arab palestina telah menduduki kota bersejarah ini hingga sekarang.


Silo adalah kota tempat dimana Samuel dititipkan oleh ibunya Hana sejak masa kecilnya dibawah asuhan Imam Eli. Sebab Samuel lama dinantikan kelahirannya oleh ibunya, dan setelah ia lahir, dia diserahkan oleh ibunya untuk melayani YAHWEH di bait Allah di Silo sesuai nazarnya. Ini bisa dibaca mulai dari 1 Samuel. 1:1-28

Istilah Silo, berasal dari bahasa Ibrani "Shiyloh" yang berarti "menunggangi anak keledai". Kej. 49:11. Istilah ini pertama kali disebut oleh Yakub ketika memberkati anaknya Yehuda.


Secara linguistik, shiyloh ini memiliki kata sifat yang berarti "dia yang diutus itu, berperangai tenang, rendah hati, penuh damai dan memilih lebih banyak diam, tetapi bekerja hingga selesai dengan baik".

Menarik sekali, bahwa kata-kata berkat oleh Yakub ke Yehuda ini tergenapi kemudian pada diri Yesus yang memasuki kota Yerusalem dengan menunggangi keledai dalam Perjanjian Baru, Matius 21:1-11.


Jadi pada mulanya istilah Silo muncul sebagai kata-kata berkat kepada Yehuda yang mengandung nubuat "Dia yang akan datang itu seorang pendamai dan rendah hati”, dan inilah sifat Mesias yang disebut Yesus Kristus dari suku Yehuda.

Kata sifat yang muncul dari nubuat ini kemudian dipakai menjadi nama tempat SILO, dengan pengharapan bahwa penduduk kota Silo kelak menjadi orang-orang yang berperangai menyenangkan, pendamai, tenang dan rendah hati seperti Mesias yakni Yesus Kristus di Perjanjian Baru.


Di kota Silo ini dahulu Hana berdoa meminta Samuel, dan di bait Allah di Silo ini kemudian Samuel melayani TUHAN sejak kecilnya. Samuel menjadi hakim pertama di Israel, sekaligus menjadi Imam yang mengurapi Saul dan Daud menjadi raja Israel. Samuel adalah contoh penduduk Silo yang memiliki perangai 'shiylo' dan menjadi salah satu tipology akan Yesus Kristus yang adalah Raja, Nabi dan Imam, dan yang akan menghakimi seluruh manusia.

Berbahagialah Majelis Jemaat dan semua Anggota Jemaat GKO Silo Timika yang bukan hanya memiliki nama Silo, tetapi juga yang pasti rindu berperangai ‘Shiyloh’ seperti Yesus Tuhan kita. Pikirkan itu.

  • Kapan berdiri: 21 Oktober 2011
  • Kapan peresmian: 21 Oktober 2011
  • Pelaku sejarah berdirinya jemaat: Pdt. OKTAVIANUS LATUE, S.Th, PDT. LIN NANLOHY, PNT. RONY MAELISSA DAN JEMAAT GKPIT SILO TIMIKA
Majelis GKO Silo Timika (Periode 2021 – 2026)
  • Gembala Sidang Majelis : Pdt. OKTAVIANUS LATUE, S.Th
  • Pnt.  Hansye Jims Manuhutu
  • Pnt. Imelda Gomies-Peimahul
  • Pnt. Valensya Elizabeth Sinay-Palijama
  • Pnt. Stela Pinatik-Poluakan
  • Pnt Belina Wakum-Lumoly
  • Pnt. Louisa Mairuhu-Waas
  • Pnt. Ibu Okfianti Maabuat-Lada
  • Pnt. Ibu Elisabeth Ruhulessin-Tamtalahitu
  • Pnt. Mariana Natalia Paturia-Tayane
  • Pnt. Megy Christina Tuhumury-Sambono
  • Pnt. Thomas Tauran
  • Pnt.  Frits Wattimena
  • •Pnt.  Natalia Debby Pupella-Turukay
  • Pnt.  Obris Tarekar
  • Pnt. Friska Inola Matahelemual-Mahulete
  • Pnt. Jeane Yasim-Karamoy
  • Pnt. Martinus Putirulan
  • Pnt. Sember Makatita
  • Pnt. Antoni Elkana Titirloloby
  • Pnt. Alexius Touwely
Anggota Jemaat

  • Total Jumlah Wanita : 102 Jiwa 
  • Total Jumlah Pria : 102 Jiwa 
  • Jumlah Lansia : 38 Jiwa
  • Jumlah Pemuda : 120 Jiwa
  • Jumlah Anak : 83 Jiwa